Friday, March 26, 2010

Slayer Rp. 8.000.000,- Untuk Palestina

Hujan deras di Jumat siang di tengah Kota Malang menjadi saksi para pasukan Allah membela saudara seimannya yang tertindas di Palestina. Suasana ini terlihat pada Munashoroh (solidaritas) Partai Keadilan Sejahtera Malang Raya yang dilaksanakan pada Jumat, 26 March 2010. Sebanyak 1500 lebih kader dan simpatisan PKS Malang Raya melakukan aksi untuk mendukung pembebasan Palestina dan Masjid Al Aqsha dari cengkeraman Zionis Israel.

Acara dimulai setelah sholat jumat di Masjid Jami’ Kota Malang dengan melakukan Long March dari alun-alun Kota Malang sampai Bundaran Tugu di depan Gedung Wakil Rakyat Kota Malang. Acara diisi dengan pernyataan sikap masing-masing Ketua DPD PKS Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Pada munashoroh ini dhadiri langsung oleh Ustadz Ja’far Izzatur Rabbani selaku Ketua DPW PK Sejahtera Jawa Timur yang menyadarkan pada kita semua tentang pentingnya membela Palestina sebagai negeri para nabi dan juga kiblat pertama ummat Islam. Kemudian dilanjutkan dengan aksi teatrikal dari para kader mahasiswa Partai Keadilan Sejahtera Kota Malang.

Selama acara berlangsung gema suara takbir dari peserta munashoroh tak henti-henti senantiasa bergema memecah hiruk pikuk Kota Malang. Masyarakat Kota Malang menyambut aksi ini dengan sikap yang baik diantaranya dengan menyumbangkan dananya yang dihimpun oleh panitia yang akan langsung dikirim ke Palestina melalui DPP PK Sejahtera. Yang menarik adalah ada sebuah slayer yang dibawa oleh Ustadz Ja’far, slayer ini milik Ustadz Mohammad Sholeh Drehem, Lc yang beliau dapatkan ketika berkunjung ke Palestina. Slayer ini diinfaqkan untuk dilelang pada acara aksi, hasil lelang akan disumbangkan ke Palestina.

Acara lelang berlangsung seru dengan banyaknya kader yang fasabikhul khoirot untuk meyumabangkan dananya. Mulai dari 1,5 juta seorang kader yang Dokter spesialis bedah syaraf yang menawar slayer melalui BLACKBERRY di tangannya,kemudian banyak kader yang menawar termasuk Ustadz Ernanto Joko yang menawar 7 juta, kemudian pak dokter kembali menawar 7,5 juta. Akan tetapi slayer ini dimenangkan oleh seorang kader dosen yang tinggal di kawasan Dau Kabupaten Malang seharga 8 juta rupiah.

Semoga semua niatan dan juga dana yang telah disumbangkan akan sampai ke Palestina dan mendapatkan balasan semua dari Allah Swt. Amiin

Tuesday, March 23, 2010

Aksi Solidaritas Untuk Palestina

Mari kita bersimpati pada kiblat pertama dan Kota Suci Umat Islam, serta para penduduk Palestina di Negeri Para Anbiya dari kekejaman Zionis Israel

PKS Malang: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengundang kepada seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta dalam aksi damai untuk Masjid Al Aqsha dan rakyat Palestina dengan Tema “Selamatkan Masjid Al Aqsha dari Cengkeraman Zionis Israel”.

Aksi ini InsyaAllah akan dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Maret 2010. Pukul 12.30 sd 15.00. Dengan rute Masjid Jami' – Bunderan Tugu

Mari kita bersimpati pada kiblat pertama dan Kota Suci Umat Islam, serta para penduduk Palestina di Negeri Para Anbiya dari kekejaman Zionis Israel.

Monday, March 15, 2010

Tentang Penanganan dan Penanggulangan Anjal




Penanganan anak jalanan oleh Pemerintah Kota Malang dinilai tidak optimal oleh anggota dewan. Terbukti dengan sedikitnya bantuan yang diberikan oleh Pemkot Malang untuk menangani dan menanggulangi anak jalanan. Hal ini diungkapkan oleh Muhammad Amrullah, Presiden Aliansi Masyarakat Miskin Malang (AMMM) dalam diskusi terbatas dengan Fraksi PKS di DPRD Kota Malang, Kamis, 11/03/2010.


Menurut Amrullah, sebagai contoh adalah lembaganya yang telah malang melintang menangani kaum miskin dan anak jalanan di Kota Malang. "Pada 2009 kami tidak mendapat bantuan sama sekali dari Pemerintah KotaTebal, yang membantu kami justru Pemprov Jatim, memalukan," ujarnya gusar. Padahal, menurut Amrullah, anak jalanan yang berkeliaran di Kota Malang saat ini berkisar diantara 500-800 orang.



Kealpaan Pemerintah
Anak jalanan, menurut Amrullah semakin bertambah karena kealpaan Pemerintah Kota dalam menangani dan menanggulangi kemiskinan yang mengepung kota. "Kemiskinan keluarga dan mahalnya pendidikan, itulah yang membuat mereka bertahan di Jalanan," ujar mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Malang ini. Pemerintah yang 'hanya' melatih anak jalanan dengan keahlian tertentu kemudian dibelikan alat untuk bekerja, menurutnya tidak optimal, "Bagaimana mungkin anak jalanan yang hobi menggambar disuruh buka bengkel di pinggir jalan?" tukas Amrullah.

Sejak didirikan pada tahun 2008 yang lalu, keberadaan AMMM memang sangat terasa. Amrullah bersama rekan-rekannya bahkantelah berhasil mengentaskan 19 orang anak dari jalanan dan kembali ke sekolah. Menurut Amru, hal ini diperoleh karena kerja keras rekan-rekannya di LSM. Pada 2009 pula, AMMM memperolh bantuan dari Pemprov jatim dengan bantuan sejumlah Rp. 20 juta. Menurut Amrullah, dana ini kemudian diberikan kepada keluarga anak jalanan sehingga akhirnya keluarga tersebut mampu menyekolahkan kembali anak-anaknya. "Dari Rp. 20 juta kami bisa menyekolahkan 200 orang anak, sebuah implikasi yang luar biasa," pungkas Amrullah puas.


Memaksimalkan LSM

Ahmadi, anggota DPRD Kota Malang asal PKS berpendapat, ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk benar-benar mengentaskan anak jalanan dari jalanan, yaitu pemetaan; pelibatan dan pemberdayaan sert; memberi pancing bukan ikan. Selama ini, pungkas Ahmadi, tidak maksimalnya program-program pemerintah adalah karena tidak efisiennya anggaran belanja pemerintah. "Dengan anggaran yang sedemikian besar, sebagian besarnya diperuntukkan untuk belanja aparatur dan proyek fisik, maka bisa dipastikan kaum dhuafa' kian terpinggirkan dalam kacamata pembangunan," ujar Wakil Ketua DPRD Kota Malang ini.

Selain itu, menurut Ahmadi, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) juga perlu ditinjau ulang peran dan fungsinya. "Bagaimana mungkin dengan membina lebih kurang 6 bulan, tapi anak jalanan tersebut tetap kembali ke jalanan?" ujar Ahmadi.

Maka, Ahmadi berpendapat, pern LSM dalam hal ini sebenarnya sangat membantu peran dan fungsi pemerintah daerah dalam mengelola daerahnya. "Saya kira kalau pemerintah kota punya anggaran, berikan saja ke LSM yang bertanggungjawab, Insya Allah beres," pungkasnya


Mencari Solusi

Diskusi akhirnya memberikan beberapa kesimpulan. Pertama, pendidikan gratisdari SD sampai SMK. Dengan pendidikan gratis ini, diharapkan anak jalanan dan keluarga kurang mampu dapat terbantu. Keluarga yang mampu dapat pula memberikan bantuan kepada keluarga yang kurang mampu dengan difasilitasi oleh Sekolah. Kedua, memberikan wadah yang tepat bagi anak-anak yang berpotensi, baik secara akademik maupun non akademik. Anak-anak yang berpotensi secara akademik diberikan kesempatan melalui beasiswa, sedangkan yang berpotensi di bidang non-akademik dapat mengasah keterampilan melalui sanggar dan lainnya. Ketiga, Pemerintah Kota dapat memaksimalkan pos anggaran yang ada untuk menangani dan menanggulangi kemiskinan di Kota, "Kita punya ada pos hibah kepada siswa miskin sebesar Rp. 4 Milliar dari Sekretaris Daerah dan Bantuan Sosial Kemasyarakatan sebesar Rp. 100 juta ditahun 2010, paling tidak ini dapat dimanfaatkan," tutup Ahmadi.


Matahari beranjak siang dan pertemuan ditutup. Masing-masing yang mengikuti pertemuan itu pulang dengan pikiran masing-masing. Namun, tugas besar anggota dewan telah didepan mata. Bagaimana menyalurkan harapan sebagian besar masyarakat dengan niat Pemerintah untuk mensejahterakan? Jawabannya ada di kita.......(azar)