Monday, March 15, 2010

Tentang Penanganan dan Penanggulangan Anjal




Penanganan anak jalanan oleh Pemerintah Kota Malang dinilai tidak optimal oleh anggota dewan. Terbukti dengan sedikitnya bantuan yang diberikan oleh Pemkot Malang untuk menangani dan menanggulangi anak jalanan. Hal ini diungkapkan oleh Muhammad Amrullah, Presiden Aliansi Masyarakat Miskin Malang (AMMM) dalam diskusi terbatas dengan Fraksi PKS di DPRD Kota Malang, Kamis, 11/03/2010.


Menurut Amrullah, sebagai contoh adalah lembaganya yang telah malang melintang menangani kaum miskin dan anak jalanan di Kota Malang. "Pada 2009 kami tidak mendapat bantuan sama sekali dari Pemerintah KotaTebal, yang membantu kami justru Pemprov Jatim, memalukan," ujarnya gusar. Padahal, menurut Amrullah, anak jalanan yang berkeliaran di Kota Malang saat ini berkisar diantara 500-800 orang.



Kealpaan Pemerintah
Anak jalanan, menurut Amrullah semakin bertambah karena kealpaan Pemerintah Kota dalam menangani dan menanggulangi kemiskinan yang mengepung kota. "Kemiskinan keluarga dan mahalnya pendidikan, itulah yang membuat mereka bertahan di Jalanan," ujar mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Malang ini. Pemerintah yang 'hanya' melatih anak jalanan dengan keahlian tertentu kemudian dibelikan alat untuk bekerja, menurutnya tidak optimal, "Bagaimana mungkin anak jalanan yang hobi menggambar disuruh buka bengkel di pinggir jalan?" tukas Amrullah.

Sejak didirikan pada tahun 2008 yang lalu, keberadaan AMMM memang sangat terasa. Amrullah bersama rekan-rekannya bahkantelah berhasil mengentaskan 19 orang anak dari jalanan dan kembali ke sekolah. Menurut Amru, hal ini diperoleh karena kerja keras rekan-rekannya di LSM. Pada 2009 pula, AMMM memperolh bantuan dari Pemprov jatim dengan bantuan sejumlah Rp. 20 juta. Menurut Amrullah, dana ini kemudian diberikan kepada keluarga anak jalanan sehingga akhirnya keluarga tersebut mampu menyekolahkan kembali anak-anaknya. "Dari Rp. 20 juta kami bisa menyekolahkan 200 orang anak, sebuah implikasi yang luar biasa," pungkas Amrullah puas.


Memaksimalkan LSM

Ahmadi, anggota DPRD Kota Malang asal PKS berpendapat, ada tiga hal yang perlu dilakukan untuk benar-benar mengentaskan anak jalanan dari jalanan, yaitu pemetaan; pelibatan dan pemberdayaan sert; memberi pancing bukan ikan. Selama ini, pungkas Ahmadi, tidak maksimalnya program-program pemerintah adalah karena tidak efisiennya anggaran belanja pemerintah. "Dengan anggaran yang sedemikian besar, sebagian besarnya diperuntukkan untuk belanja aparatur dan proyek fisik, maka bisa dipastikan kaum dhuafa' kian terpinggirkan dalam kacamata pembangunan," ujar Wakil Ketua DPRD Kota Malang ini.

Selain itu, menurut Ahmadi, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) juga perlu ditinjau ulang peran dan fungsinya. "Bagaimana mungkin dengan membina lebih kurang 6 bulan, tapi anak jalanan tersebut tetap kembali ke jalanan?" ujar Ahmadi.

Maka, Ahmadi berpendapat, pern LSM dalam hal ini sebenarnya sangat membantu peran dan fungsi pemerintah daerah dalam mengelola daerahnya. "Saya kira kalau pemerintah kota punya anggaran, berikan saja ke LSM yang bertanggungjawab, Insya Allah beres," pungkasnya


Mencari Solusi

Diskusi akhirnya memberikan beberapa kesimpulan. Pertama, pendidikan gratisdari SD sampai SMK. Dengan pendidikan gratis ini, diharapkan anak jalanan dan keluarga kurang mampu dapat terbantu. Keluarga yang mampu dapat pula memberikan bantuan kepada keluarga yang kurang mampu dengan difasilitasi oleh Sekolah. Kedua, memberikan wadah yang tepat bagi anak-anak yang berpotensi, baik secara akademik maupun non akademik. Anak-anak yang berpotensi secara akademik diberikan kesempatan melalui beasiswa, sedangkan yang berpotensi di bidang non-akademik dapat mengasah keterampilan melalui sanggar dan lainnya. Ketiga, Pemerintah Kota dapat memaksimalkan pos anggaran yang ada untuk menangani dan menanggulangi kemiskinan di Kota, "Kita punya ada pos hibah kepada siswa miskin sebesar Rp. 4 Milliar dari Sekretaris Daerah dan Bantuan Sosial Kemasyarakatan sebesar Rp. 100 juta ditahun 2010, paling tidak ini dapat dimanfaatkan," tutup Ahmadi.


Matahari beranjak siang dan pertemuan ditutup. Masing-masing yang mengikuti pertemuan itu pulang dengan pikiran masing-masing. Namun, tugas besar anggota dewan telah didepan mata. Bagaimana menyalurkan harapan sebagian besar masyarakat dengan niat Pemerintah untuk mensejahterakan? Jawabannya ada di kita.......(azar)

No comments:

Post a Comment