Saturday, January 17, 2009

Pertemuan Liga Arab Dihadiri Khaleed Meshal dan Ahmadinejad

Pertemuan Liga Arab yang berlangsung di Doha, Qatar kemarin secara mengejutkan dihadiri oleh Khaleed Meshaal perwakilan luar negeri Hamas dan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Musyawarah para pemimpin negara-negara Arab itu bertemu untuk membahas agresi Zionis Israel ke Palestina.

Namun yang lebih mengejutkan adalah sikap Mesir dan Arab Saudi yang menolak usulan Qatar saat mengajukan sebagai tuan rumah KTT darurat liga Arab tersebut. Ketika Qatar mengusulkan menjadi tuan rumah KTT Arab khusus mengenai Gaza tetapi ditolak Mesir dan Arab Saudi , yang mengatakan mereka lebih ingin membicarakan situasi itu sebagai bagian dari KTT ekonomi yang telah direncanakan sebelumnya di Kuwait, Senin.
Liga Arab yang beranggotakan 22 negara mengatakan Doha gagal menjamin kuorum 15 yang diperlukan bagi satu KTT resmi Arab , tetapi Qatar bersikeras akan tetap melakukan pertemuan konsultatif yang juga diharapkan akan dihadiri para pejabat Turki.

Lebih membingungkan para pemimpin Arab Teluk yang sekutu AS menyelenggarakan pertemuan mendadak Kamis malam, dalam satu usaha agaknya mengawali usaha-usaha diplomatik Qatar.Para pemimpin Teluk berjanji dalam pertemuan mereka di Riyadh bahwa KTT Arab di Kuwait akan membicarakan serangan Israel di Gaza dan Presiden terpilih AS Barack Obama mengubah kebijakan AS.

"Situasi Arab sangat kacau dan ini disesalkan," kata Sekjen Liga Arab Amr Moussa kepada wartawan di Kuwait.
Pertemuan para menlu Jumat telah direncanakan oleh Kuwait bahkan sebelum serangan Israel di Gaza tetapi Qatar merasa situasi yang berat memerlukan pertemuan lebih dipercepat pada tingkat pemimpin.

Masalah pertemuan-pertemuan Arab yang berbeda itu mencerminkan perbedaan antara Mesir, Arab Saudi dan sekutu-sekutu mereka di satu pihak , dan Suriah, Qatar dan sekutu-sekutu mereka di pihak lainnya . Itu juga berisiko akan mengganggu lebih jauh Liga Arab, yang dianggap banyak pihak Arab sebagai badan yang tidak punya gigi.

Suriah dan Qatar , yang belum lama ini memperbaiki hubungan yang pernah dingin dengan tetangganya Arab Saudi lebih simpatik pada kelompok Hamas , yang menang dalam pemilu tahun 2006 dan menguasai Gaza sejak tahun 2007, setelah
mengusir pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Tetapi Mesir, satu-satunya tetangga Arab bagi Gaza, mengatakan pihaknya tidak akan membuka perbatasan untuk lalulintas normal tanpa kehadiran Abbas. Ia mendapat kecaman karena bekerjasama dengan Israel dalam memblokade wilayah Palestina itu.

Berbicara di Kuwait , Menlu Lebanon Fawzi Salloukh, yang presidennya akan hadir pada pertemuan Doha, Jumat menyerukan pertemuan Dewan Keamanan lagi untuk mendesak diakhirinya serangan Israel di Gaza. "Masalah saat ini adalah Gaza," katanya . Semua negara Arab perlu memiliki sikap yang satu."

No comments:

Post a Comment